Pertama Kali di ALTHEA!!! [ REVIEW ]

Haaai semuanya, kayaknya ini pertama kali aku posting tentang review produk ya. Ini review-an sesuai aja sama deskripsi aku hehehe. Jadi maaf kalo gak masuk di akal ><

Sesuai banget sama judulnya yaitu Pertama kali di Althea! Aku di sini mau berbagi cerita serta pengalaman ke kalian tentang ALTHEA dan bagaimana caranya belanja di ALTHEA.

Singkat cerita aku nemuin Althea ini dari youtubers (aku lupa siapa, soalnya udah lama banget) dia disitu review produk dari althea. Beralih dari situ, nah aku download apps nya via google store daaaaan eng ing eng aplikasinya gak bisa di akses, katanya masih dalam masa perbaikan. Ya aku nungguin aja seminggu dua minggu, siapa tau udah bener aplikasinya. Ternyata hampir 2 bulanan aplikasinya masih perbaikan. Itu sekitaran tahun 2017. Aku urungin niat buat belanja di althea. (Sebabnya aku belum tau kenapa masih masa perbaikan).

SEPTEMBER 2019. Aku tiba-tiba lagi nyari barang nih ya. Mau jajan di s***** takutnya palsu. Beberapa hari kemudian, aku keinget sama ALTHEA dong ya. Tiba tiba aja muncul gitu di otakku. Kali aja aplikasi nya udah bener, secara udah 2 tahun. Setelah mencari kesana kesini t********, s*****, i*****, s**********, dan lain lain. Sebelum aku nemu Althea, aku nyari handcarry sana sini, yang bisa muat nih barang. Aku nemuin beberapa handcarry dengan harga yang relatif berbeda. Aku sesuain sama harga yg di althea dan althea menawarkan harga yang lebih muraaaah lengkap beserta ongkirnya, YEAAAAAY!

Tanpa basa basi aku langsung pesan di Althea, cuma variannya di Althea dikit, gak selengkap yg di jual olshop di aplikasi oren. Mungkin kali ya althea jual yg best seller aja wkwkwkwk.

Beralih ke pemesanannya, akun aku gak bisa di pake buat sign up diaplikasi, katanya udah pernah didaftarin. Aku panik, soalnyakan aku belum pernah daftar althea. Karena bingung, aku coba daftar lewat web, dan bisa hehehe. Buat temen temen yang gak bisa sign up lewat aplikasi, coba signup lewat web aja. Siapa tahu bisa.

Udah masuk ke akun althea aku, langsung ku cari barangnya daaaan LAGI ADA DISKON NYA GUYYYYS! Fix aku tambah mau belanja di althea. Setelah aku checkout pesananku, tiba tiba muncul tulisan ‘Pay OTC’ apaan nih? Aku bingung, ya ku pencet aja ‘No’ terus yang muncul malah semacam pembayaran via debit dan kredit. Jadi ku mengurungkan kemudian kembali pilih ‘Yes’. Kalo kalian pilihnya Yes, nanti akan muncul pilihan metode pembayaran. Contoh nya itu Permata Bank, via marchat alfamart, Alfamidi, dan dokuwallet.

Aku awalnya milih pembayaran via merchat alfamart, tapi karena selama 2 hari aku gak ke alfamart, jadinya pesanan aku di batalin. Oh ya guys! Althea ngasih kita batas waktu buat pembayaran itu 2 hari, jadi kita gak perlu buru buru ‘lunasin’ pembayarannya. Setelah aku batalin pemesanan aku, aku mesen lagi tapi dengan metode yang beda. Aku pake Doku wallet. Langsung aja aku download aplikasinya dan top up. Cepet banget masa, pembayaran aku langsung di konfirmasi sama ALTHEA!!!

Kalau kata aku ya, untuk pembelian pertama estimasi pengiriman itu lama banget. Tapi bodo amat lah aku, sabar menunggu aja hehehehe.

Bisa dilihatkan paketan aku di proses dari tanggal 4 oktober. Tapi nyampe ke tangan aku itu tanggal 17 oktober.

Pernah kejadian althea salah kirim link tracking ke aku. Aku klik link nya. Dan muncul nomor tracking invalid, pending dan lain lain. Untuk 3 hari pertama aku mah masih b aja. Sampai nya 1 minggu, status tracking ku masih pending. Aku panik, gimana nih sama barang aku? Aku kontak Pihak althea via email. Aku nanyain kok barang aku gak terdaftar nomor trackingannya. Ini aku kontak hari minggu, dan gak mungkin di balas hari itu. Soalnya althea punya jam kerja dari Senin-Jumat, jam 9.00-17.00.

Keesokkan hari nya aku cek emailku dan ternyata dibalas sama althea, walaupun cuma balas semacam nomer waiting list gitu. Aku nunggu aja sampe althea balasin pesan aku. Beberapa waktu kemudian althea membalas pertanyaan aku. Ternyata mereka salah ngasih link Guys, awalnya mereka ngasih link DHL, ternyata seharusnya link ekpedisi yang dipake itu RINCOS. Aku seneng aja bacanya gitu. Ternyara barang aku udah nyampe di Indonesia hehehehe.

YEEEEE BARANG AKU UDAH NYAMPE. Kalian pasti tau barang apa yang aku pesan, yaituu W DRESSROOM – 49 PEACH BLOSSOM.

Ini paketan akuu. Yang aku suka banget dari althea itu packagingnya rapi, dikasih bubble wrap daaan KOTAK NYA.

Produk nya pun maaih di pakein bubble wrap :’))))

Thank you Althea!!!! Barang nya pun ORIGINAL.

Cukup sampe segini aja ya teman teman review belanja di ALTHEA, semoga tulisan ini memotivasi kalian yang masih takut belanja di althea. INGAT GUYS! ALTHEA BAKALAN GANTI 200% KALO BARANG YANG DIA KIRIM NGGA ORI!!! Mantul banget gak tuh.

Sekian dari akuuu. Semoga bermanfaat ;)))

Bonus picture.

Continue reading

An abnormal’s

Hei,  bisakah kau mendengarku?

Angkasa biru dengan awan putih yang mengepul. Samudera luas tak terbatas. Tersenyumlah. Jika tidak, maka aku yang menangis. Tak perlu memerhatikan lain hal, fokus pada tujuanmu. Saat kau ingin menangis, saat kau ingin menjauh, saat kau terlupa, saat kau dirundung lara, katakan! Aku akan bernyanyi lagu bahagia untukmu. Meski kau terjatuh, aku akan mengangkatmu. Meski seluruh dunia menghiraukanmu, percayalah aku di sini bersamamu. Aku percaya, jika bersamamu akan ada kejadian indah. Karena kau adalah keindahan itu sendiri. Tanganmulah ingin ku genggam, mengaliri semua kekuatan dan perasaan terhadapmu. Tak ada orang lain, hanya kau yang ku inginkan. Ku sadar bahwa tak ingin ada kata perpisahan antara kita. Kala hujan reda, akan ada pelangi dan cahaya cerah menyilaukan. Di sini ku pancarkan cintaku pada pelangi yang berada di ujung sana. Kau yang membuatku sadar akan cinta. Kau pula yang menyadarkanku perihal merindu. Cahaya yang membimbingku adalah dirimu. Ku temukan jalan yang akan ditempuh akhirnya. Yaitu menerangi setiap kegelapan yang tinggal di hatimu.
~
Apakah aku hanya sebuah mannequin yang hanya kau bisa permainkan? Apakah perasaanku dapat di cerca begitu saja? Aku di sini, berdiri menunggu datangmu. Tapi apa yang ku peroleh, kau hanya menganggapku seorang yang tidak berarti.

Aku mencintaimu, merindu, dan membencimu. Aku menantimu, meski kutahu kau tak akan kembali lagi. Di sinilah aku, berdiri di tempat yang sama dengan perasaan yang sama menantimu. Lihatlah aku, jangan pergi dulu. Ada banyak yang ingin kusampaikan perihal cerita kita. Hatiku masih menantimu. Aku mencintaimu, merindumu, dan membencimu. Meski kau terlalu jauh, jiwaku akan menarik ragamu dengan seluruh kekuatan. Tak peduli seberapa jauh kau pergi, akan kuraih. Tak peduli jika jarak memisahkan, akan ku langkahi jarak untuk meraihmu. Tak peduli jika kakiku terluka, aku tetap padamu.

Kadang kala aku merasa terganggu tanpa sebab, tapi perasaanku terhadapmu tak pernah berubah. Mungkin aku yang aneh, berfikir bahwa hanya aku yg berjuang. Menunggu telepon berdering sampai tertidur dan tak ada satu pun. 

Perihal H A T I .

Teruntukmu, wahai keturunan Adam.

Perihal hati, ingin kusampaikan suatu hal yang mengganggu. Apa kau tahu maksud kata cinta? Apa kau pernah mendengar, memahami, merasakannya? Jangan tertawa, ini bukan pertanyaan menjebak, aku hanya ingin tahu di mana hatimu bersandar.

Wahai keturunan Adam! Apa kau tahu arti merindu? Apa kau sedang merindu? Perihal hati yang terganggu sebab merindukanmu. Resah, gundah, dan khawatir kurasa. Memikirkan perihal satu jiwa di sini merindu jiwamu di sana. Enggan kusiratkan, hanya menanti akan berjumpa. Perihal berjumpa denganmu yang hanya mendasar atas sebuah keharusan.

Apa kau pernah menanti? Aku pernah merasakannya. Sekarang. Saat senja mulai menebar warnanya, penantian itu muncul. Menanti waktu kapan akan berjumpa. Menanti senyummu terpancar. Menanti saat saat bersama dalam ruang keharusan yang tercipta.

Apa kau gugup? Aku gugup akan tatapanmu. Aku gugup akan senyummu. Aku gugup akan tingkahmu. 

Pertanyaan terakhir, apa kau mencintaiku? Sederhana, namun berarti. Aku di sini mencintamu, mencinta dalam batas kewajaranku.

Ada batas antara kita, batas yang tak bisa ku lewati bahkan pun kau. Batas yang menjerat satu sama lain, antara hidup dan mati. Ironis memang, ingin mencinta, namun hanya diam. Ingin merindu, namun hanya diri yang merasa. Ingin mengagumi, namu  sadar akan batas. Ingin menatap, tatapan sekitar lebih membuatku gelisah. Ingin berucap, namun tak kuasa menahan gejolak hati. Ingin berjumpa, namun ada penghalang. Ingin bersama, namun ada pemisah.

Teruntukmu, wahai keturunan Adam.

Perihal hati, ku ucapkan selamat dan terima kasih. Selamat telah membuka lembaran baru kisah yang akan kugoreskan. Terima kasih, telah ada di sini, dalam ruang yang kucipta.

Perihal hati, aku merindumu.